OBYEK MATERIAL DAN FORMAL
Obyek material merupakan pokok bahasan dalam filsafat ilmu
adalah ilmu pengetahuan itu sendiri itu sendiri. Ilmu pengetahuan itu telah
disusun secara sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ilmu
pengetahuan tersebut dalam penyusunannya menggunakan metode ilmiah tertentu.
Mereka yang berkencimpung dalam aktivitas ilmiah disebut ilmuwan. Untuk menjadi
seorang ilmuwan harus memiliki prasyarat tertentu, diantaranya : prosedur dan
metode ilmiah yang digunakan, diakui secara akademis, memiliki kejujuran dan
mempunyai rasa ingi tahu yang besar.
Obyek formal filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan
yaitu dengan perhatian dikhususkan pada problem-problem dasar ilmu pengetahuan.
Seperti persoalan apa, bagaimana, dan
mengapa/untuk apa ?. dalam hal ini sama seperti landasan
pengembangan ilmu pengetahuan yang dikenal dengan istilah Ontologis,
Epistemologis, dan Aksiologis.
Ontologis berarti titik tolak penelaahan ilmu didasarkan atas
sikap dan pendirian filosofis imuwan. Pendirian filosofis dibedakan menjadi
dua, yaitu materialisme dan spiritualisme. Materialisme adalah
pendangan yang menganggap tidak ada hal yang nyata selain materi. Sedangkan
spiritualisme adalah pandangan yang menganggap kenyataan yang terdalam
merupakan roh yang mendasari alam. Jadi, dari dua pandangan tersebut terdapat
pengertian bahwa landasan ontologis ilmu pengetahuan tergantung pada cara
pandang ilmu terhadap realitas. Jika realitas tergolong materi, maka
lebih terarah pada ilmu-ilmu empiris. Sedangkan jika realitas tegolong spirit
atau roh, maka lebih terarah pada ilmu-ilmu humaniora.
Epistemologis berarti titik tolak penelaahan ilmu didasarkan
atas metode ilmiah yaitu cara atau prosedur dalam memperoleh kebenaran. Metode ilmiah dibedakan menjadi dua,
metode siklus empirik untuk ilmu kealaman dan metode linier untuk ilmu
sosial-humaniora.
Cara kerja metode siklus empirik :
Observasi --> penerapan metode induksi --> eksperimentasi (percobaan) --> pengajuan hipotesis --> verifikasi (pengujian ulang) --> lahir teori.
Cara kerja metode linier :
Persepsi (penangkapan indrawi) --> penyusunan pengertian (konsepsi) --> prediksi kemungkinan yang terjadi.
Aksiologis merupakan sikap etis atau nilai-nilai yang
harus dikembangkan seorang ilmuan. Berkaitan dengan kepercayaan, ideologi yang
dianut.
Comments
Post a Comment