observasi psikodiagnostik




GANGGUAN KONSENTRASI PADA SAAT PERKULIAHAN
MAHASISWA TASAWUF PSIKOTERAPI

PANDUAN OBSERVASI
A.    KAJIAN TEORI
1.      DEFINISI OPERASIONAL
Pengertian konsentrasi adalah pemusatan perhatian, pikiran dan jiwa dan fisik pada sebuah objek. Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.” Dalam hal ini, konsentrasi yang akan dibahas yakni terkait dengan konsentrasi belajar.
Dalam psikologi umum (2003) dalam Nugraha (2008), “Konsentrasi belajar adalah kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap aktifitas belajar”. Pengertian konsentrasi menurut Sumartno (2004) dalam Rachman (2010) yakni: Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.
Dalam perkuliahan butuh konsentrasi yang tinggi, waktu, tenaga, perasaan serta sementara waktu dipaksa untuk meninggalkan berbagai kegiatan yang jauh lebih menyenangkan dari perkuliahan. Ada banyak hal yang membuat seseorang enggan untuk belajar atau mengikuti perkuliahan dengan baik.  Salah satunya adalah karena adanya gangguan pada saat belajar.  Untuk memulai belajar saja terkadang sulit untuk dilakukan.  Ditambah lagi munculnya berbagai gangguan ketika kegiatan belajar sedang berlangsung.  Konsentrasi pun akan buyar.  Bahkan belajar pun bisa ditinggalkan, apabila orang yang sedang belajar lebih memilih untuk menindaklanjuti gangguan konsentrasi belajar yang diterimanya.

2.      INDIKATOR PERILAKU
Adapun indikator-indikator perilaku yang diamati adalah :
a.       Belajar sambil main handphone / ponsel
b.      Timbul rasa kantuk / mengantuk yang tidak tertahankan
c.       Munculnya suara bising atau suara berisik
d.      Diajak mengobrol oleh orang lain
3.      DESAIN OBSERVASI
A.    TARGET BEHAVIOR
Observasi ini mempunyai sararan untuk mengetahui seberapa sering Subjek mengalami gangguan konsentrasi saat perkuliahan sedang berlangsung.

B.     OBSERVER
Observer I                   Nama               : Muhammad Fauzi Ridwan
Usia                 : 19 tahun
Jenis kelamin   : laki-laki
Observer II                  Nama               : Muhammad Aziz Khoirudin
Usia                 : 19 tahun
Jenis kelamin   : laki-laki

C.    SUBJEK
Subjek 1          Nama               : AC
Usia                 : 20 tahun
Jenis Kelamin  : laki-laki
Status              : mahasiswa
Subjek 2          Nama               : AY
Usia                 : 20 tahun
Jenis Kelamin  : laki-laki
Status              : mahasiswa
Subjek 3          Nama               : WS
Usia                 : 19 tahun
Jenis Kelamin  : perempuan
Status              : mahasiswi
Subjek 4          Nama               : DE
Usia                 : 19 tahun
Jenis Kelamin  : perempuan
Status              : mahasiswi
Subjek 5          Nama               : IH
Usia                 : 20 tahun
Jenis Kelamin  : laki-laki
Status              : mahasiswa
D.    TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN OBSERVASI
Tempat                        : ruang kelas U6
Waktu                         : 13.00 – 14.00 wib
Lama observasi           : 60 menit / satu jam

E.     INSTRUMEN
Ø  Pencil 
Ø  Buku tulis
Ø  Kamera hp
Ø  Kalkulator
Ø  Penggaris

F.     METODE OBSERVASI
Kami menggunakan metode observasi Langsung (Direct Observation). Pada kegiatan observasi langsung, observer langsung terjun ke lapangan sebagai sasaran penelitian untuk melihat keadaan atau fenomena yang terjadi di sana. Dengan begitu, peneliti dapat lebih mengenal karakteristik lokasi, fenomena, dan juga subjek penelitian, dalam hal ini adalah masyarakat atau individu yang hendak diteliti.

G.    METODE MEREKAM DATA
Kami menggunakan strategi observasi dari event recording dengan alasan bahwa dengan menggunakan stategi ini, tingkat keseringan subjek mengalami ganguan konsentrasi dapat diketahui dengan melihat perubahan perilaku atau indikator subjek tiap waktu.

H.    MACAM OBSERVASI
Kami menggunakan observasi non-partisipant yaitu posisi observer hanya sebagai penonton, pengamat, observer tidak ikut serta dalam kegiatan individu yang di observasi.



B.     ANALISIS DATA
1.      TRANSKRIP DATA
a.       Observer I
Perilaku
Total
Subjek
13.00-13.20
13.20-13.40
13.40-14.00
Main HP
5
AC
II
II
I

3
AY
I
-
II

5
WS
III
I
I

1
DE
-
-
I

2
IH
I
I
-






Mengantuk
4
AC
I
I
II

3
AY
I
I
I

1
WS
-
I
-

7
DE
II
IIII
I

0
IH
-
-
-






Suara bising
4
AC
I
I
II

2
AY
-
I
I

2
WS
-
II
-

4
DE
II
-
II

3
IH
I
I
I






Mengobrol
6
AC
II
III
I

6
AY
II
II
II

6
WS
III
I
II

1
DE
-
-
I

4
IH
II
I
I






b.      Observer II
Perilaku
Total
Subjek
13.00-13.20
13.20-13.40
13.40-14.00
Main HP
5
AC
I
II
II

4
AY
II
I
I

5
WS
II
I
II

2
DE
I
-
I

1
IH
I
-
-






Mengantuk
3
AC
-
I
II

2
AY
-
II
-

4
WS
I
II
I

5
DE
II
III
-

2
IH
I
I
-






Suara bising
3
AC
-
II
I

3
AY
-
I
II

4
WS
I
II
I

2
DE
I
I
-

2
IH
I
-
I






Mengobrol
7
AC
II
III
II

5
AY
II
I
II

7
WS
III
II
II

1
DE
-
I
I

3
IH
I
-
II






2.      HASIL ANALISIS DATA OBSERVASI

Perilaku
Subjek
Analisis Rumus
Hasil
Main HP
AC
 =
5

AY
 =
3,5

WS
 =
5

DE
 =
1,5

IH
 =
1,5
Mengantuk
AC
 =
3,5

AY
 =
2,5

WS
 =
2,5

DE
 =
6

IH
 =
1
Suara bising
AC
 =
3,5

AY
 =
2,5

WS
 =
3

DE
 =
3

IH
 =
2,5
Mengobrol
AC
 =
6,5

AY
 =
5,5

WS
 =
6,5

DE
 =
1

IH
 =
3,5
     
3.      INTERPRETASI DATA
A.    Bedasarkan proses penghitungan/penilaian hasil observasi data subyek diatas dapat diketahui bahwa :
1.    Urutan seberapa sering subjek mengalami indikator perilaku main hp yaitu :
Ø  Subjek AC dengan hasil = 5
Ø  Subjek WS dengan hasil = 5
Ø  Subjek AY dengan hasil = 3,5
Ø  Subjek DE dengan hasil = 1,5
Ø  Subjek IH dengan hasil = 1,5
2.      Urutan seberapa sering subjek mengalami indikator perilaku mengantuk yaitu :
Ø  Subjek DE dengan hasil = 6
Ø  Subjek AC dengan hasil = 3,5
Ø  Subjek AY dengan hasil = 2,5
Ø  Subjek WS dengan hasil = 2,5
Ø  Subjek IH dengan hasil = 1
3.      Urutan seberapa sering subjek mengalami indikator perilaku suara bising yaitu :
Ø  Subjek AC dengan hasil = 3,5
Ø  Subjek WS dengan hasil = 3
Ø  Subjek DE dengan hasil = 3
Ø  Subjek AY dengan hasil = 2,5
Ø  Subjek IH dengan hasil = 2,,5
4.      Urutan seberapa sering subjek mengalami indikator perilaku mengobrol yaitu :
Ø  Subjek AC dengan hasil = 6,5
Ø  Subjek WS dengan hasil = 6,5
Ø  Subjek AY dengan hasil = 5,5
Ø  Subjek IH dengan hasil = 3,5
Ø  Subjek DE dengan hasil = 1
B.     Dari empat indikator tersebut dapat diketahui bahwa indikator perilaku yang sering muncul yaitu :
Ø  Indikator mengobrol dengan total nilai : 6,5 + 6,5 + 5,5 + 3,5 + 1 = 23
Ø  Indikator suara bising dengan total nilai : 3,5 + 3 + 3 + 2,5 + 2,5 = 19
Ø  Indikator main hp dengan total nilai : 5 + 5 + 3,5 + 1,5 + 1,5 = 16,5
Ø  Indikator mengantuk dengan total nilai : 6 + 3,5 + 2,5 + 2,5 + 1 = 15,5
C.     Dari lima orang subjek tersebut dapat diketahui bahwa subjek yang sering mengalami ganguan konsentrasi belajar yaitu :
Rumus : (jumlah observer 1) + (jumlah observer 2) = . . .
Ø  Subyek AC dengan total nilai : (5 + 4 + 4 + 6) + (5 + 3 + 3 + 7) = 37
Ø  Subyek WS dengan total nilai : (5 + 1 + 2 + 6) + (5 + 4 + 4 + 7) = 34
Ø  Subyek AY dengan total nilai : (3 + 3 + 2 + 6) + (4 + 2 + 3 + 5) = 28
Ø  Subyek DE dengan total nilai : (1 + 7 + 4 + 1) + (2 + 5 + 2 + 1) = 23
Ø  Subyek IH dengan total nilai : (2 + 0 + 3 + 4) + (1 + 2 + 2 + 3) = 17

C.    KESIMPULAN
Dalam analisis terhadap data observasi menunjukkan adanya indikator-indikator perilaku yang ditampilkan oleh subjek yang mengalami gangguan konsentrasi belajar di saat perkuliahan. Observer mempunyai sararan untuk mengetahui seberapa sering Subjek mengalami gangguan konsentrasi saat perkuliahan sedang berlangsung.
Adapun indikator-indikator tersebut meliputi belajar sambil main handphone / ponsel, timbul rasa kantuk / mengantuk yang tidak tertahankan, munculnya suara bising atau suara berisik dari luar kelas, dan diajak mengobrol oleh orang lain. Observer mengamati empat indikator tersebut pada lima orang subjek.
Observer menggunakan metode observasi Langsung (Direct Observation) dengan strategi event recording. Dengan menggunakan stategi ini, tingkat keseringan subjek mengalami ganguan konsentrasi dapat diketahui dengan melihat perubahan perilaku atau indikator subjek tiap waktu.
Bedasarkan proses penghitungan/penilaian hasil observasi data subyek diatas dapat diketahui bahwa subjek yang sering bermain hp adalah AC dengan nilai = 5, subjek yang sering mengantuk adalah DE dengan nilai = 6 , subjek yang sering merasa terganggu dengan indikator suara bising adalah AC dengan nilai = 3,5 dan subjek yang sering mengobrol adalah AC dengan nilai = 6,5
Dari proses penghitungan/penilaian hasil observasi data subyek diatas juga dapat diketahui bahwa indikator yang paling sering terjadi atau mengganggu konsentrasi belajar adalah indikator mengobrol dengan total nilai = 23 dan subjek yang sering mengalami gangguan konsentrasi belajar yaitu subjek AC dengan total nilai = 37.

D.      DOKUMENTASI
1.      Bermain HP disaat jam perkuliahan        

Description: J:\xperia j\DSC_0065.jpgDescription: J:\xperia j\DSC_0056.jpg
2.      Tidur disaat jam perkuliahan                          

Description: J:\xperia j\DSC_0073.jpgDescription: J:\xperia j\DSC_0067.jpg






 







3.      Mengobrol disaat jam perkuliahan
Description: J:\xperia j\DSC_0058.jpgDescription: J:\xperia j\DSC_0066.jpg









4.      Suara bising dari luar kelas










E.     REFERENSI
Ki Fudyartanta, Pengantar Psikodiagnostik, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009.
http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-konsentrasi.html diakses pada tanggal 16 sep 2015 pukul 12.00 wib.

Comments