SANTRI SEBAGAI
GENERASI BANGSA BERKARAKTER TASAWUF
Oleh :
Muhammad Fauzi Ridwan (1733143050)
Tasawuf
merupakan sebuah jalan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta. Jalan
tersebut mengarahkan manusia untuk selalu berbuat baik dalam kehidupannya.
Mereka yang sudah benar-benar mempelajari tasawuf akan selalu berhati-hati
dalam bertindak dan bertutur kata. Karena mereka tahu bahwa kehidupannya tak
bisa lepas dari pengawasan sang pencipta. Mereka menjadi yang menempuh jalan
tasawuf akan menjadi seorang insan yang bertaqwa.
Untuk menempuh
jalan tasawuf tidak bisa dilakukan secara langsung, ada tahapan-tahapan yang
harus dipelajari sebelum membuka jalan tasawuf. Jika diibaratkan, tasawuf itu
seperti kuning telur. Sebelum memakan kuning telur ada dua lapisan yang
menutupinya, yakni lapisan putih telur dan kerak telur. Lapisan putih telur ini
merupakan ibarat dari ilmu tauhid sedangkan kerak telur merupakan ibarat dari
ilmu fiqh. Dari ibarat tersebut dapat dipahami bahwa untuk menempuh jalan
tasawuf harus mempelajari ilmu fiqh dahulu, setelah itu ilmu tauhid, baru masuk
ilmu tasawuf. Ditinjau dari hadis dalam kitab Shahih Muslim nomer 10 tentang “
iman, islam dan ihsan ” mempunyai keterkaitan dengan lapisan telur diatas
diatas. Istilah ilmu fiqh disamakan dengan istilah islam, ilmu tauhid sama
dengan iman, dan tasawuf sama dengan ihsan.
Istilah karakter
dalam kamus “Tesaurus Alfabetis bahasa Indonesia” mempunyai pengertian yaitu
kepribadian, budi pekerti, perangai, sifat, dan perilaku. Generasi bangsa
adalah istilah untuk kaum muda bangsa. Dalam judul dikatakan “tasawuf sebagai
karakter generasi bangsa” dimaksudkan untuk menjadikan tasawuf sebagai ilmu
yang harus dipelajari agar terbentuklah budi pekerti, sifat atau karakter
pemuda bangsa menjadi seorang pribadi yang baik.
Pembelajaran
lebih dalam mengenai tasawuf banyak dilakukan dalam pondok pesantren salafi.
Istilah santri digunakan sebagai pelaku utama atau pelaksana dalam
setiap kegiatan di dalamnya. Mereka mengkaji kitab-kitab tasawuf dengan berguru kepada sang Kyai. Seorang
santri diajarkan untuk menjadi seseorang yang berakhlakul karimah. Mereka
diikat dengan peraturan yang menjauhkan dari urusan keduniaan. Seperti
contohnya berhubungan dengan ajnabiyyah (bukan muhrim), membawa hp, menonton
bioskop dsb. Dalam kesehariannya seorang santri disibukkan dengan kegiatan yang
mengarah ke urusan akhirat, seperti mengerjakan amalan-amalan yang merupakan
bentuk munajat kepada Allah swt. Jadi dapat diketahui bahwa Pondok pesantren
merupakan tempat untuk membentuk generasi berakhlakul karimah atau berkarakter
tasawuf. Santri merupakan generasi bangsa yang berkarakter tasawuf.
Comments
Post a Comment