Makna
Resistansi Islam dalam Masyarakat Modern
Dalam Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia kata Resistensi mempunyai
arti ketahanan. Resistensi islam dalam masyarakat modern berarti ketahanan
nilai-nilai islam dalam kesesuaiannya terhadap masyarakat di zaman modern.
Bagaimana mempertahankan nilai-nilai islam yang luhur agar islam tetap terjaga
kelestariannya, merupakan tantangan umat muslim modern.
Zaman modern merupakan masa dimana sesuatu bersifat efektif,
efisien dan menghasilkan daya guna/hasil semakin tinggi. Modernisasi ditandai
dengan kemajuan teknologi yang membuat masyarakat semakin praktis dan mudah
dalam beraktivitas. Ambil contoh dalam perkembangan komunikasi, Dahulu ketika
seseorang ingin mengirimkan pesan kepada kerabat jauhnya menggunakan sebuah
surat. Pengiriman pesan pada zaman dulu itu tentunya membutuhkan waktu yang
lama dan memakan banyak resiko tidak sampai kepada yang dituju karena surat
dihantarkan melalui perjalanan. Berbeda dengan saat ini yang semakin mudah
berkomunikasi menggunakan sebuah alat. Dengan kecanggihan teknologi alat
tersebut, tentunya menjadikan komunikasi masyarakat modern lebih efektif dan
efisien dibandingkan dengan masyarakat sebelumnya.
Modernisme tentunya tidak serta merta membawa pengaruh positif
saja, tetapi juga bisa menimbulkan dampak negatif. Dampak-dampak tersebut
merupakan konsekuensi dari bagaimana masyarakat menyikapi modernisasi yang
terjadi. Mengambil sikap yang baik dan benar akan menimbulkan konsenkuensi yang
baik dan benar, begitupula sebaliknya. Dalam pendekatan kognitif psikologi
menjelaskan mengenai penyikapan diatas dengan teorinya Albert Ellis yakni ABC.
Teori tersebut menjelaskan bahwa setiap peristiwa (Antecedent) akan diproses
oleh kepercayaan (Belief) dan terakhir akan menghasilkan dampak (Consequence).
Dampak yang positif akan dapat dihasilkan melalui kepercayaan yang positif.
Oleh karena itu, sangat perlu sekali menanamkan pemikiran positif terhadap
modernisme sehingga berdampak positif terhadap resistensi islam di zaman
modern.
Profil masyarakat modern adalah masyarakat dengan budaya industri.
Yaitu masyarakat yang mengembangkan cara berfikir ilmiah. Kebudayaan modern
menuntut perubahan cara berfikir dari tradisional yang statis dan konservatif,
ke pemikiran rasional yang ilmiah dan kritis. Orang yang gagal atau tidak mampu
mengembangkan cara berfikir ilmiah rasional pasti terpinggirkan mau tidak mau.
Masyarakat modern menuntut individualilsasi. Yakni menuntut kedewasaan dan
kemandirian cara berfikir dan cara keberagaman, yang tidak bergantung pada guru
dan dapat menyaring berbagai macam isu dan pendapat orang.[1]
Mempertahankan nilai-nilai
luhur islam dalam masyarakat pada zaman modern, tentunya melawan godaan-godaan
kecanggihan teknologi yang bisa membuat terlena penggunanya sehingga kadangkala
mengabaikan nilai-nilai luhur islam itu sendiri. Nilai-nilai luhur islam
terdapat pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi yang semua itu telah dicontohkan oleh
kedeladanan Rasulullah saw dalam berperilaku. Seiring dengan perkembangan zaman
tentunya banyak problematika-problematika yang baru. Masyarakat di zaman modern
dihadapkan oleh godaan-godaan yang semakin banyak dibandingkan dengan zaman
dahulu. Islam sekarang telah terbagi menjadi banyak cabang, berbeda dengan
zaman Rasulullah hidup, islam utuh menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu,
sangat perlu sekali mengaktualisasikan keteladanan Rasulullah di era
modernisasi saat ini dan memahami islam istegratif.
Comments
Post a Comment