Cerita Tahun Lalu
Di kala semester dua, di musim yang bahagia. Cinta datang menjemput mahasiswa Tasawuf Psikoterapi IAIN Tulungagung. Lebih tepatnya cinta pada anak-anak.
Saat itu kami sedang belajar tentang psikologi perkembangan anak. Kami melakukan kunjungan ke tempat penitipan anak. Tempat tersebut berlokasikan di depan Pom Bensin Jepun. Tak hanya sekedar penitipan biasa tapi memang luar biasa. Karena di tempat itu ada banyak kegiatan belajar buat anak.
Di tempat itu kami ikut beraktivitas bersama anak-anak. Bermain sekaligus belajar bersama anak. Melalui media bermain, anak-anak akan semakin semangat karena bermain merupakan aktivitas kesenangan mereka. Memang benar jika dikatakan bahwa bermain adalah dunianya anak.
Beragam usia anak berada di tempat itu. Mulai dari bayi yang digendong, merangkak sampai yang suka lari-lari ada disana. Juga ada anak yang hiperaktif, pendiam, rewel, bahkan ada juga yang autis. Ragam perbedaan karakter itu yang membuat kami bisa belajar banyak bersama mereka. Dari sini kami bisa mengamati fase perkembangan anak. Diantaranya fase perkembangan fisik, kognitif dan psikososial.
Semua itu membuatku sadar bahwa mahasiswa psikologi harus bisa menyesuaikan bergaul dengan siapa saja, tak mempermasalahkan usia. Ketika bersama anak-anak, harus bisa bergaul seperti mereka. Berbicara dengan gaya bahasa anak, banyak memberikan pujian, dan tak lupa salam ''Toss'' dengan mereka. Ini merupakan upaya pendekatan kepada anak-anak. Have Fun aja :-D
" Jangan jauhi anak-anak, berusahalah mendekatinya, karena mereka membutuhkan cinta dan kasih sayangmu. Tak lupa, jadi lah sosok yang baik untuk anak-anakmu kelak mulai sekarang "
Ya... begitulah cerita awal belajar jadi "baby sister and baby brother"
Di kala semester dua, di musim yang bahagia. Cinta datang menjemput mahasiswa Tasawuf Psikoterapi IAIN Tulungagung. Lebih tepatnya cinta pada anak-anak.
Saat itu kami sedang belajar tentang psikologi perkembangan anak. Kami melakukan kunjungan ke tempat penitipan anak. Tempat tersebut berlokasikan di depan Pom Bensin Jepun. Tak hanya sekedar penitipan biasa tapi memang luar biasa. Karena di tempat itu ada banyak kegiatan belajar buat anak.
Di tempat itu kami ikut beraktivitas bersama anak-anak. Bermain sekaligus belajar bersama anak. Melalui media bermain, anak-anak akan semakin semangat karena bermain merupakan aktivitas kesenangan mereka. Memang benar jika dikatakan bahwa bermain adalah dunianya anak.
Beragam usia anak berada di tempat itu. Mulai dari bayi yang digendong, merangkak sampai yang suka lari-lari ada disana. Juga ada anak yang hiperaktif, pendiam, rewel, bahkan ada juga yang autis. Ragam perbedaan karakter itu yang membuat kami bisa belajar banyak bersama mereka. Dari sini kami bisa mengamati fase perkembangan anak. Diantaranya fase perkembangan fisik, kognitif dan psikososial.
Semua itu membuatku sadar bahwa mahasiswa psikologi harus bisa menyesuaikan bergaul dengan siapa saja, tak mempermasalahkan usia. Ketika bersama anak-anak, harus bisa bergaul seperti mereka. Berbicara dengan gaya bahasa anak, banyak memberikan pujian, dan tak lupa salam ''Toss'' dengan mereka. Ini merupakan upaya pendekatan kepada anak-anak. Have Fun aja :-D
" Jangan jauhi anak-anak, berusahalah mendekatinya, karena mereka membutuhkan cinta dan kasih sayangmu. Tak lupa, jadi lah sosok yang baik untuk anak-anakmu kelak mulai sekarang "
Ya... begitulah cerita awal belajar jadi "baby sister and baby brother"
Comments
Post a Comment