Mengenal Filsafat Ilmu Tafsir


Oleh: Muhammad Fauzi Ridwan, M.Ag


Filsafat itu seringkali dimaknai dengan philos shopos philosophia "Cinta Kebijaksanaan". Cinta (philo) tidak dipahami sebagai kata benda yang statis, melainkan sebagai kata kerja, sebuah proses, upaya pencarian tanpa henti akan kebenaran. Meraih kebenaran dan kebijaksaan adalah tujuan utama filsuf / orang yang berfilsafat. 


Dalam berfilsafat, terlebih dahulu kita harus mau berpikir. Orang berpikir pasti punya hal yang dipertanyakan. Untuk memulai berfilsafat, silahkan bertanya-tanya apa saja sampai kita memperoleh jawaban. Dari jawaban itu akan tersusun pengetahuan yang mampu menghantarkan kepada kebijaksanaan. 


Hakikat filsafat adalah bertanya terus-menerus. Sikap bertanya itu sendiri juga dikatakan filsafat. Dengan kata lain filsafat merupakan cara berpikir yang terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali. Filsafat itu pertanyaan bukan pernyataan. Filsafat berbeda dengan ideologi dan dogma yang cenderung tertutup, tidak bisa dipersoalkan dan diterima begitu saja. Sebaliknya filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya tidak menerima kebenaran apa pun sebagai sesuatu yang telah usai. 


Ilmu secara etimologi dari kata Alima yang berarti tahu dan mengerti. Ilmu dan pengetahuan memiliki pengertian yang berbeda. Semua ilmu adalah pengetahuan. Sementara tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Pengetahuan merupakan seluruh hasil serap indera manusia. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan secara sistematik, metodik, waktu dan syarat tertentu. Dalam bahasa internasional dikatakan Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge)

Tafsir merupakan respons manusia dengan menggunakan daya nalarnya untuk menyingkapkan nilai-nilai / pesan-pesan Ilahi yang terdapat dalam Al-Qur'an. Epistemologi ilmu tafsir adalah penggabungan antara naql dan aql / metode riwayah dan dirayah. Mufasir hendaknya mengedepankan metode naql sebelum aql sepanjang terdapat riwayat yang sahih. Ilmu tafsir memiliki enam pokok objek kajian diantaranya: (1) Nuzul Al-Qur'an (2) Sanad (3) Qira'at (4) Kata-kata Al-Qur'an (5) Makna Al-Qur'an yang berkaitan dengan Hukum (6) Makna Al-Qur'an yang berpautan dengan kata-kata Al-Qur'an. 


Secara khusus dalam prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT) mempelajari tentang tafsir. Maka pembelajaran filsafat diarahkan kepada ilmu tafsir. Jadilah filsafat ilmu tafsir. Ilmu Tafsir adalah ilmu yang bekerja untuk mengetahui arti dan maksud dari ayat-ayat Al-Qur'an.


Sebagaimana dalam bidang yang lain semisal pendidikan, maka jadilah filsafat ilmu pendidikan. Filsafat adalah ibu ilmu pengetahuan, awal semua pengetahuan berasal dari filsafat. Oleh karena itu, dengan mempelajari filsafat, akan semakin mendalam bangunan dasar keilmuan bidang yang dikaji.



***

Secara khusus, kajian filsafat yang membahas pengetahuan dikaji dalam materi Filsafat Ilmu. Dalam filsafat ilmu terdapat lima cakupan bahasan. Cakupan tersebut merupakan ruang lingkup bahasan dalam filsafaat ilmu. Meliputi :

1. Komparasi kritis sejarah perkembangan ilmu

2. Sifat dasar ilmu pengetahuan

3. Metode ilmiah

4. Praanggapan-praanggapan ilmiah

5. Sikap etis


***

Filsafat Ilmu memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah:

1. Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah.

Mengapa perlu diuji? Agar seseorang memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya. Ini penting karena dapat menghindarkan diri dari sikap yang menganggap bahwa hanya pendapatnya yang paling benar.

2. Merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan.

Kecenderungan para ilmuan modern adalah menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan.

3. Memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkan secara logis-rasional, agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum.


***


Filsafat Ilmu juga berimplikasi pada:

1. Antara ilmu yang satu dengan yang lainnya saling menyapa

2. Menyadarkan ilmuwan agar tidak hanya melihat ilmu dibidangnya saja

***

Rujukan:

Rizal Mustansyir dan Misnal Munir, Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. X, 2010)

Prof. Dr. H. Rosihon Anwar M.Ag dan Asep Muharom, M.Ud, Ilmu Tafsir, (Bandung: Pustaka Setia, 2015)





Comments