Ospek Jurusanku Bernama TPT



Ospek Jurusanku Bernama TPT

Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan TP-5B

Memasuki dunia baru dalam sebuah pembelajaran selalu diadakan masa orientasi. Pada masa ini, seorang pelajar/mahasiswa harus mengenal dan mulai beradabtasi dengan lingkungan barunya. Dari sini seorang pelajar dapat menentukan arah perjalanannya menuju tujuan yang dicita-citakan. Oleh karena itu, himpunan mahasiswa jurusan Tasawuf Psikoterapi (HMJ TP) mengadakan kegiatan yang bernama Tasawuf Psikoterapi Training (TPT).
Tasawuf psikoterapi training merupakan pintu gerbang memasuki ranah perkuliahan mahasiswa prodi tasawuf psikoterapi di IAIN Tulungagung. Berisi rangkaian kegiatan yang beraneka ragam dan tentunya jarang ditemui dalam perkuliahan kampus. Berawal dari sini mental mahasiswa tasawuf psikoterapi mulai dibentuk. Apakah mahasiswa TP kedepan bermental ayam atau telur ?
Dalam buku yang berjudul Revolusi Mental dalam Budaya Jawa karya Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum, memaparkan bahwa sesorang janganlah bermental ayam. Seperti yang kita ketahui bahwa ayam selalu ingin cakar-cakaran. Sering juga kita jumpai ketika ayam-ayam diberikan makan saling berebut, ayam kuat mematok yang lemah. Orang-orang bermental ayam adalah mereka yang suka berkelahi dan sering kehilangan kontrol diri.
Berbeda dengan orang yang bermental telur. Pada sebutir telur ayam kampung terdapat lapisan-lapisan yang tersusun mulai dari cangkang, putih, kuning dan inti kuning telur. Susunan dalam telur tersebut melambangkan konsep tasawuf. Cangkang telur sebagai syariat (fiqh), putih telurnya thariqat (tauhid), kuning telurnya hakikat (tasawuf), dan inti kuning telurnya adalah ma’rifat. Ketika pada cangkang telur retak, telur menjadi busuk. Maka dari itu berusahalah menjadi telur yang sempurna. Seseorang yang bermental telur akan semakin terkontrol dirinya.
Dengan diselenggarakannya TPT diharapkan sapat membantu memberikan bekal perjalanan perkuliahan ke depan. Selain itu juga berupaya membangun mental kepercayaan diri sejak menjadi mahasiswa baru, agar kedepannya tercipta mahasiswa berkualitas. Kualiatas seorang mahasiswa bisa dilihat dari luasnya wawasan yang diketahui dan bagaimana cara berfikirnya. Dalam hal ini, perlu adanya paksaan pada diri sendiri untuk membiasakan aktivitas-aktivitas yang bisa menunjang kemampuan individu. Aktivitas tersebut seperti memperbanyak membaca, menulis, dan berdiskusi. Sudah merupakan tuntutan profesi jika sebagai seorang mahasiswa harus akrab dengan buku. Seperti yang dikatakan Aristoteles yaitu sebuah kebiasaan akan muncul dari paksaan. Jika hari ini belum membaca, paksalah untuk menyediakan waktu untuk membaca. Dengan begitu kita akan terhindar dari sifat malas. Berawal dari TPT, kegiatan pengkajian keilmuan seperti membaca, menulis, berdiskusi tersebut mulai dilatih dan ditanamkan sampai mengakar.
Mengenal siapa diri kita dan kemanakah kita menuju sangat penting untuk diketahui. Karena itu merupakan jati diri mahasiswa tasawuf psikoterapi. Bagi mereka yang tidak mengetahui siapa jati dirinya, maka akan kebingungan dan bisa jadi tersesat dalam ranah keilmuan. TPT merupakan pertemuan pertama mengenal tokoh-tokoh psikologi maupun tasawuf. Kita akan diperkenalkan sekilas tentang Sigmund Freud dengan psikoanalisanya, Maslow dengan humanistic, dan Skinner dengan behaviornya. Ketiga tokoh tersebut adalah para perumus teori-teori psikologi. Dalam tasawuf kita akan diperkenalkan dengan Imam Ghozali, Ibn Arabi, Al-Hallaj dan masih banyak tokoh lain yang tentunya perlu juga dipelajari.
Tasawuf psikoterapi training adalah kesempatan yang bagus untuk saling mengenal dan akrab antara mahasiswa tiap angkatan. Dahulu kegiatan TPT pertama kali dilakukan sebab kekhawatiran kakak angkatan yang melihat kurangnya interaksi antara mahasiswa tasawuf psikoterapi, baik kepada teman kelas yang lain maupun kakak tingkatnya. Berlatar belakang dari sini, kegiatan TPT dapat dilaksanakan dan sampai saat ini telah menjadi tradisi pada awal masuk kuliah dalam rangka menyambut bergabungnya keluarga baru tasawuf psikoterapi. Seiring bergantinya tahun, kegiatan TPT telah berkembang pesat. Banyak inovasi-inovasi baru dalam rangkaian kegiatannya. Pastinya tidak hanya dapat kenalan baru saja, tapi juga mendapatkan pelatihan yang bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri. Oleh karena itu, manfaatkan kesempatan yang baik ini untuk mencari banyak pengalaman dan kenalan. Mari bersama ciptakan keharmonisan dalam ranah tholabul’ilmi yang bisa saling memberikan manfaat bagi sesama.


“Tulislah sesuatu yang layak dibaca, atau lakukanlah sesuatu yang layak dituliskan” (Benjamin Franklin)

Comments