Sigmund Freud vs Carl Gustav Jung

Sigmund Freud vs Carl Gustav Jung

Bagi yang sudah belajar psikologi tentu nama tokoh pada judul saya diatas tidak asing lagi terdengar. Freud dikenal sebagai bapak psikologi dengan teori psikoanalisanya. Sedangkan Jung merupakan murid dari Freud. Jung sangat menghormati dan mengagumi keilmuan gurunya. Namun suatu ketika ada sebuah kejadian yang membuat Jung tidak sepaham dengan Freud, hingga akhirnya Jung melepaskan diri.

Kejadian itu bermula dari fenomena pintu yang bergerak dengan sendirinya. Bukan disebabkan oleh angin, tapi karena adanya suatu hal gaib yang menggerakkan pintu tersebut. Sesuatu hal gaib ini tidak dapat dilihat mata. Jung pun memperlihatkan fenomena ini kepada gurunya, kemudian bertanya bagaimana Freud menjelaskan fenomena tersebut.

Freud adalah orang yang tidak percaya akan adanya hal gaib. Bahkan dia menganggap orang beragama adalah gila. Maka jawaban yang diberikan Freud tentang fenomena diatas adalah sebuah imajinasi.

Jawaban Freud tidak serta merta diterima Jung. Dengan analisis kritisnya Jung menyangkal jawaban Freud. Jika itu disebut imajinasi, mengapa saya (Jung) juga bisa melihat hal sama seperti yang kamu (Freud) lihat. Bukankah imajinasi setiap orang itu berbeda-beda dan hanya bisa dialami satu individu ?

Freud tetap bersikeras dengan pendapatnya. Akhirnya Jung pun memisahkan diri dengan Freud dan melanjutkan penelitiannya tentang fenomena tersebut, hingga ia dikenal sebagai bapak psikologi transpersonal.

Terkadang saya berpikir apakah mungkin ilmu tentang suatu hal gaib di ilmiah kan? Jawabannya pasti tidak, sebab tidak empirik. Namun dari sini terdapat dugaan bahwa proyek ilmiah yang diusung Barat akan menjauhkan seseorang dari agama. Saya pun menjadi tidak peduli entah itu ilmiah atau tidak ilmiah yang paling penting adalah kebermanfaatan dari suatu ilmu.
#kuliah_tasawuf_psikoterapi
Salakkembang, 15-03-2017

Comments