Mabes Putri ForMaSi

Mabes Putri ForMaSi

Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan

Mabes adalah singkatan dari markas besar. Istilah ini sudah tidak asing bagi seluruh keluarga besar forum mahasiswa bidikmisi (ForMaSi) IAIN Tulungagung. Merupakan tempat berkumpul untuk melakukan kegiatan-kegiatan ForMaSi. Belajar, berdiskusi, berproses menjadi lebih baik. Sesuai dengan visinya Mewujudkan generasi berintelektual, berkarakter pemimpin, berjiwa sosial dan spiritual. Maka mempunyai mabes adalah hal pokok yang diharapkan menjadi pusat peradaban organisasi.

Semakin bertambahnya tahun, jumlah anggota ForMaSi mengalami peningkatan yang tinggi. Baru saja lulus angkatan 3 yang berjumlah 51 mahasiswa, masuk angkatan 7 sejumlah 119 mahasiswa. Kabarnya tahun depan akan terus mengalami peningkatan jumlah penerima. Sampai saat ini total seluruhnya ada 389 mahasiswa aktif dan 131 alumni. Bagi setiap mahasiswa baru bidikmisi dari kampus diwajibkan tinggal di Ma'had untuk putri dan pondok untuk putra minimal satu Tahun.

Selepas dari kewajiban itu, bagi yang tinggal Ma'had, hanya sampai satu tahun. Saat menginjak semester 3 sudah harus pindah dari Ma'had dan digantikan mahasiswa baru lagi. Kemarin ada inisiatif dari teman-teman putri untuk kumpul jadi satu rumah atau ngontrak sehabis dari Ma'had. Usulan tersebut disampaikan kepada pengurus ForMaSi, kemudian dikemas dan ditindaklanjuti hingga akhirnya diresmikan Mabes Putri ForMaSi pada hari Ahad, 24 September 2017. Barokallah semoga dapat bermanfaat bagi semuanya.

Perlu diketahui juga, terkait biaya mabes putri. Sebagian besar ditanggung penghuni yang menetap dan dibantu juga dengan kas ForMaSi. Hal ini perlu disampaikan, sebab boleh jadi terkait uang menjadi hal yang sensitif. Mengapa kok tidak dibiayai semua dari kas ForMaSi? Karena, selain biayanya yang dikeluarkan juga besar juga ada berbagai pertimbangan lainnya. Seperti biaya kontrak mabes utama dan alokasi untuk kegiatan-kegiatan program kerja ForMaSi. Oleh karena itu, secara tidak langsung seluruh anggota ForMaSi ikut urunan dan boleh menikmati adanya mabes putri.

Alhamdullilah rangkaian acara peresmian mabes putri berjalan dengan lancar dan diikuti antusiasme peserta. Dimulai dari pagi harinya jogging bersama dan seremonial pemotongan pita. Dimana setiap langkah kaki memberikan kesan bermakna indahnya kebersamaan. Sebab kesepian atau sendiri itu lebih sakit daripada rasa sakit itu sendiri. Ada juga sesi kuis berhadiah, rujakan bareng-bareng dan tak lupa foto-foto. Kemudian sore harinya ada hajatan tasyakuran mengundang bapak RT dan RW. Diisi dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil, sambutan dan tumpengan.

Banyak pesan yang disampaikan pak RW dalam sambutannya. Bertepatan dengan momentum tahun baru Islam, beliau mengibaratkan temen-temen itu juga mengalami hijrah. Ada yang berasal dari luar kota hijrah kesini dalam rangka belajar. Hijrah juga dimaknai untuk meningkatkan kualitas diri. Sing biasane subuh e mbangkong, maleh iso tepat waktu, tutur beliau. Selain itu beliau juga berbagi tips bagi mereka yang sudah omah-omah. Yakni rebutan salah, cepet-cepetan ngaku salah. Sudah dibuktikan hubungan beliau dengan istrinya menjadi langgeng, sampai saat ini bertahan 30 tahun. Selain itu jatah e dobel candanya. Pak RW juga berpesan dadi wong Ojo rumongso iso, nanging iso o rumongso.

Akhirnya acara hajat tasyakuran diakhiri pemotongan tumpeng dan makan bersama. Alhamdulillah teman-teman penghuni mabes putri diterima dengan positif menjadi bagian dari warga dan apabila terjadi sesuatu diharapkan melapor. Teman-teman juga diperbolehkan mengikuti kegiatan jamaah masyarakat dan berkordinasi dengan Bu RW. Pada intinya tidak berbuat buruk di masyarakat.

Adapun lokasi mabes putri berada di desa Plosokandang dusun Manggisan RT.02 RW.03. Tepatnya jika dari Kampus ke arah barat hingga sampai sungai. Menyusuri tepi sungai sisi barat ke arah selatan dan akan sampai tujuan. Lokasinya memang agak jauh dari kampus. Meski demikian lokasi mabes putri sangat dekat dengan masyarakat. Seperti halnya hidup bertetangga di desa dan memungkinkan untuk berbaur bersama masyarakat. Jika diibaratkan seperti halnya posko KKN. Dengan begitu akan sangat mendukung jika diadakan kegiatan pengabdian. Seperti membuka kelas belajar bagi anak-anak sekitar lingkungan mabes dan lain sebagainya.

Berharap dengan adanya dua Mabes ForMaSi dapat mempererat kekompakan keluarga besar ForMaSi IAIN Tulungagung. Sembari berproses belajar dan mengabdi untuk membalas budi atas beasiswa yang diterima.
Salam ForMaSi
Satukan Tekad Meraih Mimpi
Plosokandang, 25-09-2017

Comments