Asah dan Asih

Asah dan Asih

Setiap dari kita pasti memiliki kesukaan. Apa yang aku suka, boleh jadi sama atau berbeda dengan yang kamu suka. Tidak ada larangan menyukai sesuatu. Asalkan itu menjadikan kita lebih baik dan berkualitas. Maka letakkan kesukaan pada kebaikan, karena itu akan menyelamatkan. Sebaliknya menyukai keburukan akan membawa pada kesengsaraan dan kehancuran.

Suka adalah modal awal untuk mengembangkan potensi diri. Setiap manusia yang terlahir pasti diberkati potensi. Tidak ada yang sia-sia, bagi mereka yang tidak menganggap sepele. Mari berhenti menyepelekan dan mulai berpikir, potensi apa yang sudah ada dalam diri kita masing-masing.

Untuk menemukan potensi dalam diri perlu banyak perenungan. Tetapi biasanya potensi seseorang bisa dilihat dari apa yang disukainya. Kemudian dari yang disukainya itu terus diasah. Yakni senantisa melatih diri setiap harinya. Ibarat pisau, semakin diasah menjadi lebih tajam. Suka menulis misalnya, kalau tak sering dilatih bakalan tumpul. Sebaliknya semakin diasah maka akan menjadi semakin berpotensi menjadi penulis yang hebat.

Selain asah juga perlu dibarengi dengan asih. Yakni senantisa mencintai dan merawat kasih sayang atas apa yang disukainya. Ibarat apa yang disuka seolah-olah telah menyatu dengan diri kita. Tidak lagi terpisah, maka pemenuhan akan kebutuhannya juga sama. Jika masih suka atas tubuh kita, tentu penting untuk dirawat. Sama pentingnya juga untuk merawat rasa asih. Sebab dengan asih mampu membuat hidup lebih bergairah. Gairah yang menjadi motivasi kuat dalam diri untuk terus melangkah maju.

WaAllohu A'lam.
Semoga bermanfaat.

Oleh : Fauzi Ridwan
Salakkembang, 16-03-2018

Comments