Bekal Perjalanan
Hidup adalah sebuah perjalanan. Dalam menjalani hidup dibutuhkan bekal. Seperti halnya seseorang yang berpergian, hendaknya menyiapkan bekal yang matang. Adapun bekal utama yang mesti harus dipersiapkan adalah menata niat. Niat yang baik akan mengantarkan kita pada tujuan yang mulia. Bekal selanjutnya adalah ilmu. Dengan ilmu, seseorang menjadi tahu dan mengerti. Serta mempermudah menempuh jalan hingga sampai tujuan akhir.
Catatan ini saya tulis ketika perjalanan menuju Jember. Ini merupakan pertama kalinya saya berkunjung ke Jember. Perjalanan saya tempuh mengendarai bus. Sebelumnya sempat ingin naik kereta (sepur), namun jadwal pemberangkatannya hanya ada pada jam 08.00 pagi dan nantinya masih harus transit di stasiun Malang pukul 16.00 sore. Selain itu harga tiket lebih mahal naik kereta Rp. 74.000, sedangkan bus cuma Rp. 25.000 (bukan patas). Setelah mengecek jadwal pemberangkatan bus di terminal Gayatri Tulungagung. Akhirnya memilih berangkat naik bus di waktu terakhir pada jam 16.00 wib. Saya berangkat bersama dengan tiga teman. Kami naik bus harapan baru sekar mangir arah Banyuwangi.
***
Perjalanan dari Tulungagung ke Jember ditempuh bus selama delapan jam. Alhamdulillah saya sampai di terminal Tawang Alun Jember pukul 00.43 win. Saat berada dalam bus, penumpang dihimbau untuk mengamankan barang bawaannya sendiri. Sebab bus adalah fasilitas umum, berbagai macam orang bisa masuk dalam bus. Mereka yang teledor akan kecopetan.
Saat berhenti di terminal, sering di jumpai para pengasong makanan masuk ke dalam bus. Selain itu juga sering juga ada pengamen dan pengemis jaman now. Saya sebut pengemis jaman now sebab baru pertama kali saya melihatnya. Biasanya seorang pengemis meminta minta dengan mengadahkan tangannya sambil berbicara melas. Namun pengemis jaman now menggunakan amplop yang bertuliskan kata-kata yang menggerakkan penumpang untuk memasukkan uangnya ke dalam amplop. Nah, mempersiapkan uang recehan sebagai bekal perjalanan sangat berguna disini.
Selain uang receh, membawa buku juga merupakan bekal yang bermanfaat untuk mengisi kekosongan waktu menunggu bus sampai. Daripada bengong, mending membaca buku. Meskipun tidak banyak penumpang yang melakukan aktivitas ini di dalam bus, bukan berarti tak berguna. Yakinlah dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk membaca, suatu saat akan menjadi orang berguna.
Sangat penting untuk mengetahui informasi keberangkatan bus. Sudah disediakan layanan dari pegawai dinas untuk memberikan informasi. Tentunya lebih dapat dipercaya daripada bertanya pada calo-calo yang berada di pintu masuk terminal.
Saat saya hendak pulang ke Tulungagung dari Jember, hampir rugi. Sebab di depan pintu masuk dicegat para calo dan menanyakan hendak pergi kemana. Saya jawab mau ke Tulungagung, namun mereka mengatakan tidak ada bus ke Tulungagung, kalau mau ke Tulungagung harus transit di Surabaya. Kekhawatiran saya ketika mengikuti apa yang calo katakan, nantinya akan membayar dobel, sedang sangu pas pasan. Akhirnya saya bertanya pada pegawai di kantor informasi dan Alhamdulillah ternyata ada bus ke Tulungagung. Bus yang memberikan harapan untuk pulang, saya naik bus harapan jaya. Pulang dari terminal Jember pukul 16.00 dan sampai di depan kampus pukul 02.30 wib. Alhamdulillah.
Oleh : Fauzi Ridwan
Salakkembang, 21-11-2017
Hidup adalah sebuah perjalanan. Dalam menjalani hidup dibutuhkan bekal. Seperti halnya seseorang yang berpergian, hendaknya menyiapkan bekal yang matang. Adapun bekal utama yang mesti harus dipersiapkan adalah menata niat. Niat yang baik akan mengantarkan kita pada tujuan yang mulia. Bekal selanjutnya adalah ilmu. Dengan ilmu, seseorang menjadi tahu dan mengerti. Serta mempermudah menempuh jalan hingga sampai tujuan akhir.
Catatan ini saya tulis ketika perjalanan menuju Jember. Ini merupakan pertama kalinya saya berkunjung ke Jember. Perjalanan saya tempuh mengendarai bus. Sebelumnya sempat ingin naik kereta (sepur), namun jadwal pemberangkatannya hanya ada pada jam 08.00 pagi dan nantinya masih harus transit di stasiun Malang pukul 16.00 sore. Selain itu harga tiket lebih mahal naik kereta Rp. 74.000, sedangkan bus cuma Rp. 25.000 (bukan patas). Setelah mengecek jadwal pemberangkatan bus di terminal Gayatri Tulungagung. Akhirnya memilih berangkat naik bus di waktu terakhir pada jam 16.00 wib. Saya berangkat bersama dengan tiga teman. Kami naik bus harapan baru sekar mangir arah Banyuwangi.
***
Perjalanan dari Tulungagung ke Jember ditempuh bus selama delapan jam. Alhamdulillah saya sampai di terminal Tawang Alun Jember pukul 00.43 win. Saat berada dalam bus, penumpang dihimbau untuk mengamankan barang bawaannya sendiri. Sebab bus adalah fasilitas umum, berbagai macam orang bisa masuk dalam bus. Mereka yang teledor akan kecopetan.
Saat berhenti di terminal, sering di jumpai para pengasong makanan masuk ke dalam bus. Selain itu juga sering juga ada pengamen dan pengemis jaman now. Saya sebut pengemis jaman now sebab baru pertama kali saya melihatnya. Biasanya seorang pengemis meminta minta dengan mengadahkan tangannya sambil berbicara melas. Namun pengemis jaman now menggunakan amplop yang bertuliskan kata-kata yang menggerakkan penumpang untuk memasukkan uangnya ke dalam amplop. Nah, mempersiapkan uang recehan sebagai bekal perjalanan sangat berguna disini.
Selain uang receh, membawa buku juga merupakan bekal yang bermanfaat untuk mengisi kekosongan waktu menunggu bus sampai. Daripada bengong, mending membaca buku. Meskipun tidak banyak penumpang yang melakukan aktivitas ini di dalam bus, bukan berarti tak berguna. Yakinlah dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk membaca, suatu saat akan menjadi orang berguna.
Sangat penting untuk mengetahui informasi keberangkatan bus. Sudah disediakan layanan dari pegawai dinas untuk memberikan informasi. Tentunya lebih dapat dipercaya daripada bertanya pada calo-calo yang berada di pintu masuk terminal.
Saat saya hendak pulang ke Tulungagung dari Jember, hampir rugi. Sebab di depan pintu masuk dicegat para calo dan menanyakan hendak pergi kemana. Saya jawab mau ke Tulungagung, namun mereka mengatakan tidak ada bus ke Tulungagung, kalau mau ke Tulungagung harus transit di Surabaya. Kekhawatiran saya ketika mengikuti apa yang calo katakan, nantinya akan membayar dobel, sedang sangu pas pasan. Akhirnya saya bertanya pada pegawai di kantor informasi dan Alhamdulillah ternyata ada bus ke Tulungagung. Bus yang memberikan harapan untuk pulang, saya naik bus harapan jaya. Pulang dari terminal Jember pukul 16.00 dan sampai di depan kampus pukul 02.30 wib. Alhamdulillah.
Oleh : Fauzi Ridwan
Salakkembang, 21-11-2017
Comments
Post a Comment