Belajar Jujur

Belajar Jujur

Ada dua buah ibarat. Pertama mengatakan siapa yang jujur, bakal mujur. Kedua siapa yang jujur, bakal ajur. Ibarat tersebut enak didengar seperti syair, sebab akhirannya sama-sama mengunakan kata "jur". Namun masing-masing memiliki makna yang berbeda apabila dikaji lebih lanjut.

Siapa yang jujur, bakal mujur. Sikap jujur akan membawa nasib baik atau memberikan keberuntungan bagi pelakunya. Saya percaya itu. Jujur memiliki arti berkata benar atau tidak berbohong. Orang yang jujur melangkah pada jalan kebenaran. Oleh sebab itu kebaikan dan keberuntungan akan senantiasa menyertai setiap langkahnya.

Siapa yang jujur, bakal ajur. Dalam kasus ini, sebelumnya seseorang pasti telah melakukan kesalahan. Sehingga kejujurannya menjadikan ia takut apabila sehabis mengakui kesalahannya bakal dihajar habis-habisan. Meski demikian, lebih baik berkata jujur dan mengakui kesalahan. Boleh jadi dengan kejujurannya ia mendapatkan maaf, ampunan atau keringanan hukuman. Namun apabila ia tidak mau jujur dan berbohong, maka celakalah. Sebab kesalahannya, dosanya, hukumannya akan bertambah.

Kejujuran harus dibiasakan. Dengan jujur, seseorang mencerminkan pribadi yang baik. Banyak orang yang percaya dan merasa nyaman didekatnya. Sebaliknya jika terbiasa berkata bohong, maka ia akan dicap sebagai pembohong. Tidak ada lagi orang yang percaya padanya. Ketika sudah demikian, sulit untuk menghilangkannya. Karena pada dasarnya kebiasaan akan membentuk sebuah karakter.

Jujur merupakan tanda orang yang memiliki kompetensi. Orang berkompeten lebih baik daripada yang hanya punya skill. Kompetensi memiliki arti yang lebih luas. Jika skill diartikan cuma memiliki ketrampilan eksternal saja, maka kompetensi mencakup ketrampilan eksternal dan dapat dipercaya. Termasuk didalamnya, orang yang jujur pasti dapat dipercaya.

Saat ini memang banyak orang yang memiliki skill yang bagus. Namun jika tidak disertai dengan sikap jujur, ia akan merugikan. Seperti contoh banyaknya kasus korupsi yang terjadi akibat para pemimpin tidak jujur dalam penggunaan anggaran dana. Oleh karena itu sangat penting untuk menjadi orang yang berkompeten. Ia bisa diandalkan dengan keterampilannya serta bisa dipercaya melalui kejujurannya.

WaAllohu A'lam.
Semoga Bermanfaat.

Oleh : Fauzi Ridwan
Salakkembang, 21-03-2018

Comments