Berkarakter Pemimpin

Berkarakter Pemimpin

Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan

Bulan-bulan ini kampus saya lagi ramai pergantian pemimpin. Khususnya di Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) yang banyak dari mahasiswanya menyelenggarakan pergantian kepemimpinan. Mulai dari tingkat terkecil komunitas mahasiswa jurusan (KMJ), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ),  dan puncaknya Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA FUAD). Melihat kondisi tersebut saya ingin menuliskan sebuah catatan tentang pemimpin.

Memegang amanah menjadi seorang pemimpin merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Ada yang mengatakan juga bahwa ujung tombak dari sebuah organisasi terletak pada pemimpinnya. Tentunya untuk menjadi pemimpin itu tidak mudah. Ada beberapa kriteria atau syarat yang harus dipenuhi agar nantinya proses kepemimpinannya berlangsung baik dan dapat membawa kemajuan bagi organisasinya.

Bedasarkan pitutur luhur Jawa, ada empat syarat utama menjadi pemimpin. Yaitu bener, pinter, seger, dan kober (bahasa Jawa). Pertama adalah sikap bener yang berarti mengerti, jujur atau amanah. Pemimpin yang bener adalah yang dapat dipercaya. Baik dalam ucapannya maupun tindakan. Semuanya diwujudkan dalam aksi nyata. Serta mampu bertanggung jawab. Pemimpin yang tidak bener sangat berbahaya bagi organisasi sebab merugikan. Contohnya seperti pemimpin yang korupsi, semena-mena kepada bawahannya, ingkar atas janjinya saat kampanye dan keburukan lainnya.

Kedua adalah pinter yang berarti pandai atau cerdas. Kepandaian disini tidak cukup mengandalkan kemampuan intelektual saja. Namun juga ada kepandaian berhubungan sosial atau kepandaian lainnya yang diistilahkan IQ, EQ dan SQ. Akan sangat berbahaya jika sebuah organisasi dipimpin oleh orang bodoh. Sudah dapat dipastikan akan semrawut.

Ketiga adalah seger yang berarti sehat. Baik sehat secara jasmani maupun rohani. Kemampuan fisik yang prima akan meningkatkan kinerja organisasi. Dalam hal ini seorang yang muda lebih unggul daripada yang tua. Sehat rohani juga sangat penting, sebab memberikan ketenangan dalam menghadapi masalah.

Terakhir yang keempat adalah kober. Berarti memiliki waktu atau memprioritaskan waktunya untuk mengurus organisasi. Dari sini seorang pemimpin dituntut untuk bisa memanajemen waktunya. Kehadiran seorang pemimpin sangat dibutuhkan anggotanya. Kalau pemimpinnya tidak kober mengurus, organisasi akan mandek (berhenti).

Dari keempat syarat menjadi pemimpin diatas kurang lebih selaras dengan sifat-sifat Rasulullah. Shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Semuanya menggambarkan karakter pemimpin yang baik. Dengan demikian akan bermanfaat bagi seluruh anggota yang dipimpinnya.

Sesungguhnya masing-masing dari kita adalah seorang pemimpin. Mulai dari memimpin diri sendiri sampai umat. Adapun memimpin sebuah organisasi adalah sebuah kesempatan yang belum tentu datang dua kali. Nah, memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya adalah pilihan terbaik untuk dilakukan.

Selamat dan sukses atas terselenggaranya MUSMA dan PEMIRA KMJ, HMJ dan DEMA FUAD IAIN TULUNGAGUNG. Semoga terpilih pemimpin yang baik untuk kemajuan organisasi.

Semoga bermanfaat
Tulungagung, 20-11-2017

Comments