Kekuatan Apa Itu ?
Beberapa minggu yang lalu desaku Salakkembang menerima ribuan tamu dari berbagai daerah. Para tamu itu berbondong-bondong pergi ke masjid untuk sholat berjamaah dan melakukan amalan-amalan tertentu. Mereka adalah jama'ah sholawat Nariyah yang konon sudah ada sejak tahun 80an. Meski hari itu cuacanya hujan lebat, tidak mengurangi semangat mereka untuk datang. Alhamdulillah pukul 16.00 wib hujan mulai reda dan aku yang ikut menjadi panitia bisa mulai menjalankan tugasnya. Jadi tukang laden.
Saat itu aku berpikir. Kekuatan apa yang mampu menggerakkan seseorang atau malah ribuan orang. Apakah bisa dengan uang?. Ah itu terlalu mahal. Apakah bisa dengan otoritas?. Kalau ini terkesan memaksa, tanpa ada kesadaran pribadi.
Bagaimana dengan reward dan punisment. Saat mereka menjalankan perintah akan mendapat reward atau ganjaran. Apabila melakukan larangan akan dihukum atau punisment. Dalam Islam mengajarkan demikian. Mengharapkan surga dan takut akan siksa neraka. Apakah ini jawaban yang tepat?. Boleh jadi iya, namun aku jadi berpikir lagi apakah itu yang sejati. Sejatinya manusia itu bergerak untuk apa?
Apakah benar jika sejatinya manusia itu bergerak untuk mendekatkan dirinya dengan sang pencipta?. Jika demikian kekuatan penggerak itu berasal dari sang pencipta. Kemudian aku berpikir lagi bagaimana mendapatkan kekuatan itu? Bagaimana bentuknya?
Jawaban sementara yang aku dapatkan adalah kekuatan itu akan ada pada setiap hati manusia yang bersih. Berbentuk spiritual dan mereka yang mampu merasakannya akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.
Pada intinya pertanyaan akan senantiasa muncul bagi mereka yang senantiasa berpikir. Dengan menemukan jawaban atas pertanyaan itu, manusia semakin berkembang dan berkualitas. WaAllohu a'lam.
Fauzi Ridwan
Plosokandang, 09-03-2018
Beberapa minggu yang lalu desaku Salakkembang menerima ribuan tamu dari berbagai daerah. Para tamu itu berbondong-bondong pergi ke masjid untuk sholat berjamaah dan melakukan amalan-amalan tertentu. Mereka adalah jama'ah sholawat Nariyah yang konon sudah ada sejak tahun 80an. Meski hari itu cuacanya hujan lebat, tidak mengurangi semangat mereka untuk datang. Alhamdulillah pukul 16.00 wib hujan mulai reda dan aku yang ikut menjadi panitia bisa mulai menjalankan tugasnya. Jadi tukang laden.
Saat itu aku berpikir. Kekuatan apa yang mampu menggerakkan seseorang atau malah ribuan orang. Apakah bisa dengan uang?. Ah itu terlalu mahal. Apakah bisa dengan otoritas?. Kalau ini terkesan memaksa, tanpa ada kesadaran pribadi.
Bagaimana dengan reward dan punisment. Saat mereka menjalankan perintah akan mendapat reward atau ganjaran. Apabila melakukan larangan akan dihukum atau punisment. Dalam Islam mengajarkan demikian. Mengharapkan surga dan takut akan siksa neraka. Apakah ini jawaban yang tepat?. Boleh jadi iya, namun aku jadi berpikir lagi apakah itu yang sejati. Sejatinya manusia itu bergerak untuk apa?
Apakah benar jika sejatinya manusia itu bergerak untuk mendekatkan dirinya dengan sang pencipta?. Jika demikian kekuatan penggerak itu berasal dari sang pencipta. Kemudian aku berpikir lagi bagaimana mendapatkan kekuatan itu? Bagaimana bentuknya?
Jawaban sementara yang aku dapatkan adalah kekuatan itu akan ada pada setiap hati manusia yang bersih. Berbentuk spiritual dan mereka yang mampu merasakannya akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan.
Pada intinya pertanyaan akan senantiasa muncul bagi mereka yang senantiasa berpikir. Dengan menemukan jawaban atas pertanyaan itu, manusia semakin berkembang dan berkualitas. WaAllohu a'lam.
Fauzi Ridwan
Plosokandang, 09-03-2018
Comments
Post a Comment