Motto s.k.R I.P.s.i
Motto bisa diartikan sebagai semboyan yang menggambarkan motivasi, semangat dan tujuan sebuah organisasi. Sering juga motto dipakai dalam sebuah proses pembuatan skripsi. Ada halaman khusus untuk mencantumkan motto penulis skripsi. Ketika waktu sidang tiba, motto juga ditanyakan penguji.
Mengenai motto skripsi saya, sempat mengalami kebingungan menentukan pilihan. Kemudian setalah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya menemukan kepastian. Bedasarkan pengalaman kawan-kawan yang sudah sidang duluan, motto harus berkaitan dengan judul skripsi yang diambil.
Sehubungan judul skripsi yang saya ambil tentang ziarah kubur. Maka saya putuskan untuk memilih motto yang mudah dipahami dan sudah familiar ditelinga banyak orang. Saya pilih kalimat tarji' sebagai motto skripsi saya.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali". (Q.S Al-Baqarah 156)
Sebagai orang awam seperti saya ini, motto diatas dirasa cocok. Banyak orang yang sudah hafal, termasuk saya. Tidak muluk-muluk pakai ayat yang belum tentu hafal. Apalagi jelasin maknanya, dikhawatirkan salah tafsir. Lebih baik pakai yang mudah saja dan yang paling penting dari sederet kalimat itu adalah kesadaran diri akan maknanya.
Kalimat tarji' merupakan dzikrul maut (mengingat kematian) sama halnya dengan salah satu tujuan penting ziarah kubur. Bahwa sesungguhnya akhir dari hidup di dunia ini adalah kematian. Namun itu bukan akhir dari segalanya. Sebab akan ada kehidupan lagi di akhirat yang abadi. Mengapa ada akhirat? Karena akhirat mengajarkan arti pentingnya sebuah perjuangan hidup. Akhirat merupakan hari pembalasan dari apa yang kita perbuat di dunia. Kok penak men, habis mati selesai begitu saja, di akhirat nanti seseorang akan dimintai pertanggungjawaban.
Sesungguhnya yang dicipta merupakan milik sang pencipta. Bagi mereka yang sudah mendalami ilmu tasawuf, maka nikmat terbesar manusia adalah saat bisa berjumpa sang penciptanya, Tuhan YME. Saya mengimani kalimat tarji' diatas. Kelak kita akan kembali pada Allah SWT. Sebelum berjumpa dengan-Nya, marilah persiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Hindarkan diri dari sifat-sifat angkara murka dan kedzaliman. Hiasi diri dengan beramal sholeh, berakhlakul karimah dan berbudi pakerti yang luhur. Semoga kelak diri kita siap menjemput kematian dengan khusnul khatimah. Amin.
Oleh: Muhammad Fauzi Ridwan
Tulungagung, 30 Juni 2018
Motto bisa diartikan sebagai semboyan yang menggambarkan motivasi, semangat dan tujuan sebuah organisasi. Sering juga motto dipakai dalam sebuah proses pembuatan skripsi. Ada halaman khusus untuk mencantumkan motto penulis skripsi. Ketika waktu sidang tiba, motto juga ditanyakan penguji.
Mengenai motto skripsi saya, sempat mengalami kebingungan menentukan pilihan. Kemudian setalah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya menemukan kepastian. Bedasarkan pengalaman kawan-kawan yang sudah sidang duluan, motto harus berkaitan dengan judul skripsi yang diambil.
Sehubungan judul skripsi yang saya ambil tentang ziarah kubur. Maka saya putuskan untuk memilih motto yang mudah dipahami dan sudah familiar ditelinga banyak orang. Saya pilih kalimat tarji' sebagai motto skripsi saya.
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali". (Q.S Al-Baqarah 156)
Sebagai orang awam seperti saya ini, motto diatas dirasa cocok. Banyak orang yang sudah hafal, termasuk saya. Tidak muluk-muluk pakai ayat yang belum tentu hafal. Apalagi jelasin maknanya, dikhawatirkan salah tafsir. Lebih baik pakai yang mudah saja dan yang paling penting dari sederet kalimat itu adalah kesadaran diri akan maknanya.
Kalimat tarji' merupakan dzikrul maut (mengingat kematian) sama halnya dengan salah satu tujuan penting ziarah kubur. Bahwa sesungguhnya akhir dari hidup di dunia ini adalah kematian. Namun itu bukan akhir dari segalanya. Sebab akan ada kehidupan lagi di akhirat yang abadi. Mengapa ada akhirat? Karena akhirat mengajarkan arti pentingnya sebuah perjuangan hidup. Akhirat merupakan hari pembalasan dari apa yang kita perbuat di dunia. Kok penak men, habis mati selesai begitu saja, di akhirat nanti seseorang akan dimintai pertanggungjawaban.
Sesungguhnya yang dicipta merupakan milik sang pencipta. Bagi mereka yang sudah mendalami ilmu tasawuf, maka nikmat terbesar manusia adalah saat bisa berjumpa sang penciptanya, Tuhan YME. Saya mengimani kalimat tarji' diatas. Kelak kita akan kembali pada Allah SWT. Sebelum berjumpa dengan-Nya, marilah persiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Hindarkan diri dari sifat-sifat angkara murka dan kedzaliman. Hiasi diri dengan beramal sholeh, berakhlakul karimah dan berbudi pakerti yang luhur. Semoga kelak diri kita siap menjemput kematian dengan khusnul khatimah. Amin.
Oleh: Muhammad Fauzi Ridwan
Tulungagung, 30 Juni 2018
Comments
Post a Comment