Ngaji Budaya Bareng Gus Candra Malik
Dalam rangka merayakan puncak harlah IPNU-IPPNU, telah terselenggara Ngaji Budaya bersama gus Candra Malik. Seorang tokoh sufi, penulis, sastrawan juga penyanyi lagu religi. Acara diselenggarakan di aula PCNU kabupaten Tulungagung dan berlangsung sangat meriah. Kebanyakan hadirin dipenuhi oleh para pemuda pemudi pelajar dari seluruh wilayah kabupaten Tulungagung.
Panggung acara didesain dengan sedemikian bagusnya. Menggunakan efek pencahayaan lampu yang menawan di mata. Serta iringan musik tradisional angklung dari grup Angkasa yang mempesona. Tak lupa suguhan performa yang luar biasa, baik dari kalangan muda maupun tua.
Mengawali pengajian Gus Candra mengungkapkan "Betapa sakitnya menahan rindu berjumpa dengan Allah". Namun ketika para hadirin ditanya siapa yang ingin masuk surga sekarang? Tak ada yang mau, biarlah itu menjadi takdir. Sekarang, kita masih berjuang menuju ke sana.
Acara ngaji budaya merupakan salah satu ikhtiar memperjuangkan Islam Nusantara yang telah diteguhkan para ulama saat mukhtamar NU di Jombang. Dijelaskan bahwa Islam itu berasal dari langit (samawi). Sedangkan nusantara adalah bumi (ardi). Adanya Islam Nusantara untuk mempertemukan keduanya, berkolaborasi menjadi satu.
Indonesia (nusantara) merupakan sajadah kita, tempat bersujud menyembah Yang Maha Esa. Pastikan kita menjaga kesuciannya dari najis, berupa pertikaian, permusuhan, pembunuhan dan perbuatan-perbuatan dzalim lainnya. Marilah kita cintai Indonesia dengan sepenuh hati. Tidak perlu dalil untuk mencintai ibu Pertiwi. Tugas utama kita sebagai pemuda (IPNU-IPPNU) adalah melanjutkan perjuangan dakwah Islam yang rohmatal lil 'alamin.
Mengapa Islam rohmatalil 'alamin bukan rohmatal lil muslimin atau mukminin, atau Muhaimin? Karena Islam adalah agama penuh cinta, mengajarkan serta memberikan kasih sayang pada seluruh alam/makhluk. Bukan untuk satu umat, tapi untuk seluruh penghuni alam semesta.
Ingatlah bahwa Allah swt yang memberikan Rahmat, sedang
Rasul syafaat dan tugas
manusia adalah memberikan manfaat. Ingat Allah dengan senantiasa berdzikir. Yakni mengingat segala sesuatu yang menguatkan ingat tersebut hanya pada Allah, sekaligus melupakan segala sesuatu yang membuat kita lupa kepada-Nya. Sembari menebarkan manfaat melalui dakwah.
Terakhir gus Candra Malik berpesan;
Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
Dakwah itu merangkul, bukan memukul.
Dakwah itu menenangkan, bukan menegangkan.
Dakwah itu mengobati, bukan menyakiti.
Dakwah itu memuliakan, bukan menghinakan.
Dakwah itu membahagiakan, bukan membahayakan.
Selamat harlah IPNU-IPPNU. Mari teruskan semangat perjuangan dalam berdakwah. Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah.
WaAllohu A'lam.
Semoga bermanfaat.
Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan
Plosokandang, 02-04-2018
Dalam rangka merayakan puncak harlah IPNU-IPPNU, telah terselenggara Ngaji Budaya bersama gus Candra Malik. Seorang tokoh sufi, penulis, sastrawan juga penyanyi lagu religi. Acara diselenggarakan di aula PCNU kabupaten Tulungagung dan berlangsung sangat meriah. Kebanyakan hadirin dipenuhi oleh para pemuda pemudi pelajar dari seluruh wilayah kabupaten Tulungagung.
Panggung acara didesain dengan sedemikian bagusnya. Menggunakan efek pencahayaan lampu yang menawan di mata. Serta iringan musik tradisional angklung dari grup Angkasa yang mempesona. Tak lupa suguhan performa yang luar biasa, baik dari kalangan muda maupun tua.
Mengawali pengajian Gus Candra mengungkapkan "Betapa sakitnya menahan rindu berjumpa dengan Allah". Namun ketika para hadirin ditanya siapa yang ingin masuk surga sekarang? Tak ada yang mau, biarlah itu menjadi takdir. Sekarang, kita masih berjuang menuju ke sana.
Acara ngaji budaya merupakan salah satu ikhtiar memperjuangkan Islam Nusantara yang telah diteguhkan para ulama saat mukhtamar NU di Jombang. Dijelaskan bahwa Islam itu berasal dari langit (samawi). Sedangkan nusantara adalah bumi (ardi). Adanya Islam Nusantara untuk mempertemukan keduanya, berkolaborasi menjadi satu.
Indonesia (nusantara) merupakan sajadah kita, tempat bersujud menyembah Yang Maha Esa. Pastikan kita menjaga kesuciannya dari najis, berupa pertikaian, permusuhan, pembunuhan dan perbuatan-perbuatan dzalim lainnya. Marilah kita cintai Indonesia dengan sepenuh hati. Tidak perlu dalil untuk mencintai ibu Pertiwi. Tugas utama kita sebagai pemuda (IPNU-IPPNU) adalah melanjutkan perjuangan dakwah Islam yang rohmatal lil 'alamin.
Mengapa Islam rohmatalil 'alamin bukan rohmatal lil muslimin atau mukminin, atau Muhaimin? Karena Islam adalah agama penuh cinta, mengajarkan serta memberikan kasih sayang pada seluruh alam/makhluk. Bukan untuk satu umat, tapi untuk seluruh penghuni alam semesta.
Ingatlah bahwa Allah swt yang memberikan Rahmat, sedang
Rasul syafaat dan tugas
manusia adalah memberikan manfaat. Ingat Allah dengan senantiasa berdzikir. Yakni mengingat segala sesuatu yang menguatkan ingat tersebut hanya pada Allah, sekaligus melupakan segala sesuatu yang membuat kita lupa kepada-Nya. Sembari menebarkan manfaat melalui dakwah.
Terakhir gus Candra Malik berpesan;
Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.
Dakwah itu merangkul, bukan memukul.
Dakwah itu menenangkan, bukan menegangkan.
Dakwah itu mengobati, bukan menyakiti.
Dakwah itu memuliakan, bukan menghinakan.
Dakwah itu membahagiakan, bukan membahayakan.
Selamat harlah IPNU-IPPNU. Mari teruskan semangat perjuangan dalam berdakwah. Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah.
WaAllohu A'lam.
Semoga bermanfaat.
Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan
Plosokandang, 02-04-2018
Comments
Post a Comment