Spirit Berbagi
Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan
GEBYAR adalah akronim dari Gerakan Bhakti Yatim Ramadan. Sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi (ForMaSi) IAIN Tulungagung bersama organisasi sosial Abda pada setiap bulan Ramadan. Tahun 2018 ini merupakan kali ke enam acara tersebut berlangsung. Konsep yang digunakan dalam kegiatan ini kurang lebih seperti pondok ramadan. Adapun yang menjadi santri adalah adik-adik yatim piatu yang didatangkan dari seluruh panti asuhan atau yayasan se kabupaten Tulungagung.
Sebuah kehormatan dan kemuliaan bagi kampus tentunya karena telah menjadi tempat mondok adik-adik yatim piatu. Kesempatan yang sangat berharga untuk memberikan kasih sayang, berbagi keceriaan, dan semangat belajar bagi mereka. Sayangilah mereka sepenuh hati karena doa anak-anak yatim piatu itu istijabah (mudah dikabulkan).
Pada Gebyar ke 3 sampai ke 5 saya berkesempatan jadi panitia. Pengalaman yang luar biasa kala itu, namun sekarang di tahun-tahun selanjutnya hanya bisa berbagi semangat dan motivasi agar tetap terselenggara setiap tahun. Mengingat tekad kuat perjuangan para pendiri organisasi dalam merintis acara besar ini.
Motivasi utama adalah spirit berbagi. Berbagi apapun itu, tidak hanya berupa materi fisik tapi juga nonfisik. Walaupun yang kamu punya cuma ilmu (prestasi), tularkan semangat itu pada mereka. Disinilah peran sosial mahasiswa miskin berprestasi (bidikmisi). Sebagai bentuk balas budi atas kenikmatan beasiswa yang diterima pada masyarakat.
Diantara cerita yang paling berkesan adalah ketika mendekati hari pelaksanaan. Semua perasaan campur aduk pasti dialami seluruh panitia inti. Dimana target penggalangan dana belum tercapai. Rasa-rasa khawatir akan gagalnya acara sering menghantui. Namun kami berusaha untuk tidak putus asa. Karena tidak ada masa depan bagi yang menyerah sebelum bertanding. Bersikap optimis bagaimanapun caranya kegiatan ini harus sukses terselenggara. Jika dana masih kurang, dikucukupi dengan iuran panitia ditambah lebih banyak lagi. Bahkan dulu demi suksesnya acara ForMaSi, para senior sampai menggadaikan bpkp sepeda motornya.
Berkat sikap optimis dan senantisa terus berusaha, mendekati hari pelaksanaan datanglah keajaiban. Seorang dermawan datang mendonasikan sebagian hartanya demi suksesnya acara, alhamdulillah. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur semuanya, amin. Kata motivasi dari mas Farik angkatan 2014; kesuksesan tidak akan pernah datang bagi orang yang hanya menunggu tanpa berbuat. Kesuksesan hanya bagi orang yang selalu berbuat untuk mewujudkan apa yang diinginkan.
Momen yang paling berkesan selanjutnya adalah ketika diakhir acara. Saat perpisahan, salam-salaman sering diliputi suasana tangis bahagia. Perasaan tak ingin berpisah dan ingin selalu bersama. Ah, rasanya sulit tuk diungkapkan melalui kata-kata. Terakhir saya ucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Gebyar 2018. Barokallah, semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kita semua yang mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat. Amin.
Salakkembang, 28-05-2018
Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan
GEBYAR adalah akronim dari Gerakan Bhakti Yatim Ramadan. Sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Bidikmisi (ForMaSi) IAIN Tulungagung bersama organisasi sosial Abda pada setiap bulan Ramadan. Tahun 2018 ini merupakan kali ke enam acara tersebut berlangsung. Konsep yang digunakan dalam kegiatan ini kurang lebih seperti pondok ramadan. Adapun yang menjadi santri adalah adik-adik yatim piatu yang didatangkan dari seluruh panti asuhan atau yayasan se kabupaten Tulungagung.
Sebuah kehormatan dan kemuliaan bagi kampus tentunya karena telah menjadi tempat mondok adik-adik yatim piatu. Kesempatan yang sangat berharga untuk memberikan kasih sayang, berbagi keceriaan, dan semangat belajar bagi mereka. Sayangilah mereka sepenuh hati karena doa anak-anak yatim piatu itu istijabah (mudah dikabulkan).
Pada Gebyar ke 3 sampai ke 5 saya berkesempatan jadi panitia. Pengalaman yang luar biasa kala itu, namun sekarang di tahun-tahun selanjutnya hanya bisa berbagi semangat dan motivasi agar tetap terselenggara setiap tahun. Mengingat tekad kuat perjuangan para pendiri organisasi dalam merintis acara besar ini.
Motivasi utama adalah spirit berbagi. Berbagi apapun itu, tidak hanya berupa materi fisik tapi juga nonfisik. Walaupun yang kamu punya cuma ilmu (prestasi), tularkan semangat itu pada mereka. Disinilah peran sosial mahasiswa miskin berprestasi (bidikmisi). Sebagai bentuk balas budi atas kenikmatan beasiswa yang diterima pada masyarakat.
Diantara cerita yang paling berkesan adalah ketika mendekati hari pelaksanaan. Semua perasaan campur aduk pasti dialami seluruh panitia inti. Dimana target penggalangan dana belum tercapai. Rasa-rasa khawatir akan gagalnya acara sering menghantui. Namun kami berusaha untuk tidak putus asa. Karena tidak ada masa depan bagi yang menyerah sebelum bertanding. Bersikap optimis bagaimanapun caranya kegiatan ini harus sukses terselenggara. Jika dana masih kurang, dikucukupi dengan iuran panitia ditambah lebih banyak lagi. Bahkan dulu demi suksesnya acara ForMaSi, para senior sampai menggadaikan bpkp sepeda motornya.
Berkat sikap optimis dan senantisa terus berusaha, mendekati hari pelaksanaan datanglah keajaiban. Seorang dermawan datang mendonasikan sebagian hartanya demi suksesnya acara, alhamdulillah. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur semuanya, amin. Kata motivasi dari mas Farik angkatan 2014; kesuksesan tidak akan pernah datang bagi orang yang hanya menunggu tanpa berbuat. Kesuksesan hanya bagi orang yang selalu berbuat untuk mewujudkan apa yang diinginkan.
Momen yang paling berkesan selanjutnya adalah ketika diakhir acara. Saat perpisahan, salam-salaman sering diliputi suasana tangis bahagia. Perasaan tak ingin berpisah dan ingin selalu bersama. Ah, rasanya sulit tuk diungkapkan melalui kata-kata. Terakhir saya ucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Gebyar 2018. Barokallah, semoga Allah memberikan yang terbaik bagi kita semua yang mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan yang bermanfaat. Amin.
Salakkembang, 28-05-2018
Comments
Post a Comment