Tentang Niat dan Usaha
Setiap melakukan usaha hendaklah diawali dengan niat yang baik. Kebaikan niat akan menghantarkan pada hasil yang baik pula. Sesuai dengan hukum timbal balik, melakukan kebaikan pasti akan dibalas kebaikan pula. Meskipun balasan itu tidak dirasakan secara langsung saat itu juga. Suatu saat pasti akan datang diwaktu yang tidak terduga dan akan menjadi keajaiban.
Niat letaknya di hati. Sedang hati adalah aspek ruhani. Belum cukup untuk mencapai hasil yang maksimal. Diperlukan keselarasan dengan aspek jasmani. Berupa tindakan nyata yang dilakukan untuk membuktikan niatnya. Contoh sederhananya saya berniat untuk wisuda tahun ini. Jika demikian saya harus berusaha segera menyelesaikan skripsi. Saat niat tidak dibarengi dengan usaha, mustahil akan terwujud.
Niat itu penting dan usaha itu lebih penting. Niatnya pengin jadi penulis hebat, namun jarang sekali menulis. Apakah bisa terwujud? Sebaliknya apabila selalu berusaha untuk rutin menulis, bukan hal mustahil akan menjadi hebat dengan sendirinya. Ada sebuah nasihat yang mengatakan, jika kita tidak terlahir sebagai orang jenius, jadilah pekerja keras. Dengan kerja keras orang bodoh mampu mengimbangi jenius. Yang lebih bagus adalah jadilah orang jenius dan pekerja keras.
Niat rentan sekali berubah-ubah. Oleh karena itu niat perlu dijaga. Penjaga niat adalah minat. Dengan adanya minat, seseorang akan mudah termotivasi. Mengevaluasi niat juga penting untuk dilakukan. Agar niat tak salah arah. Terakhir, marilah kita senantisa menata niat dan berusaha keras menjadi lebih baik lagi dari hari kemarin. Agar keberuntungan menyertai kita. WaAllohu A'lam.
Oleh: Fauzi Ridwan
Salakkembang, 23-03-2018
Setiap melakukan usaha hendaklah diawali dengan niat yang baik. Kebaikan niat akan menghantarkan pada hasil yang baik pula. Sesuai dengan hukum timbal balik, melakukan kebaikan pasti akan dibalas kebaikan pula. Meskipun balasan itu tidak dirasakan secara langsung saat itu juga. Suatu saat pasti akan datang diwaktu yang tidak terduga dan akan menjadi keajaiban.
Niat letaknya di hati. Sedang hati adalah aspek ruhani. Belum cukup untuk mencapai hasil yang maksimal. Diperlukan keselarasan dengan aspek jasmani. Berupa tindakan nyata yang dilakukan untuk membuktikan niatnya. Contoh sederhananya saya berniat untuk wisuda tahun ini. Jika demikian saya harus berusaha segera menyelesaikan skripsi. Saat niat tidak dibarengi dengan usaha, mustahil akan terwujud.
Niat itu penting dan usaha itu lebih penting. Niatnya pengin jadi penulis hebat, namun jarang sekali menulis. Apakah bisa terwujud? Sebaliknya apabila selalu berusaha untuk rutin menulis, bukan hal mustahil akan menjadi hebat dengan sendirinya. Ada sebuah nasihat yang mengatakan, jika kita tidak terlahir sebagai orang jenius, jadilah pekerja keras. Dengan kerja keras orang bodoh mampu mengimbangi jenius. Yang lebih bagus adalah jadilah orang jenius dan pekerja keras.
Niat rentan sekali berubah-ubah. Oleh karena itu niat perlu dijaga. Penjaga niat adalah minat. Dengan adanya minat, seseorang akan mudah termotivasi. Mengevaluasi niat juga penting untuk dilakukan. Agar niat tak salah arah. Terakhir, marilah kita senantisa menata niat dan berusaha keras menjadi lebih baik lagi dari hari kemarin. Agar keberuntungan menyertai kita. WaAllohu A'lam.
Oleh: Fauzi Ridwan
Salakkembang, 23-03-2018
Comments
Post a Comment