Multi Profesi


Multi Profesi

Oleh : Fauzi Ridwan

Manusia lahir di dunia mengemban banyak tugas. Sejak pertama kali keluar dari rahim, tangan bayi manusia selalu terlihat mengepal. Ibarat ia hendak menguasai seluruh isi dunia dengan genggaman tangannya.

Semua manusia itu multi profesi. Kadang ia menjadi guru di sekolah, disisi lain ia menjadi ayah untuk anaknya atau juga menjadi pengusaha saat sedang berbisnis. Satu manusia bisa memiliki banyak sekali profesi. Seperti halnya nabi Muhammad saw. Beliau seorang Rasulullah, kepala pemerintahan, juga menjadi hakim, ayah bagi anaknya, suami bagi istrinya, dan manusia biasa.

Dari mengetahui banyaknya profesi yang bisa disandang manusia, kita perlu lebih hati-hati dalam memahami sesuatu yang berasal dari manusia. Baik berupa perkataan maupun perbuatannya. Untuk mengetahui perkataan atau perbuatan diperlukan menengok terlebih dahulu ia melakukannya dalam kapasitasnya sebagai siapa?

Dari situlah kemudian kita tahu maksud ditujukan perkataan tersebut, apakah berlaku secara universal atau hanya mengikat beberapa orang khusus saja. Penting mengetahui ini karena saat kita salah menafsirkan, bisa berbahaya. Lebih-lebih di zaman dimana informasi lebih mudah tersebar. Terutama bagi mereka yang memiliki pengaruh luas harus lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu.

Cara pandang multi profesi ini juga memberikan batasan atas wilayah otoritas manusia. Sebagai seorang ayah tentu perintahnya akan sangat mengikat bagi anaknya. Tapi tidak berlaku pada anak tetangga. Kajian lebih lanjut biasanya dilakukan dalam memahami hadis. Misalnya saat Nabi bersabda, beliau dalam posisi sebagai siapa? Oleh karena itu sikap hati-hati sangat perlu dijadikan pegangan dalam memahami manusia yang multi profesi. WaAllohu A'lam.
***
Salakkembang, 15-09-2018

Comments