Jeritan Peternak

Jeritan Peternak
Oleh : Fauzi Ridwan

Tidak semua usaha berjalan mulus. Kadangkalanya tiba musim paceklik. Seperti yang saat ini dialami oleh banyak peternak. Dimana harga pakan sentrat naik, sedang harga jual produk ternak turun. Mau ndak mau memilih berhenti, daripada bertahan tapi menelan kerugian.

Mayoritas peternak adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Modal usahanya selalu berputar. Ketika perputaran modal ini mengalami keterlambatan, tentu hasil produksinya tidak maksimal. Sebuah problematika yang harus segera dicarikan solusinya.
Ada beberapa dugaan penyebab terjadinya problematika diatas. Diantaranya adalah tingginya harga pakan, yang boleh jadi sebab bahan baku pembuatannya banyak impor. Selama ini tak pernah saya jumpai harga sentrat itu turun drastis. Adanya semakin naik dan mencekik.

Hal ini menjadi PR untuk para mahasiswa jurusan peternakan untuk berinovasi, melakukan eksperimen penelitian pembuatan pakan ternak yang bagus. Dengan memanfaatkan sumber daya alam sendiri yang melimpah ruah. Pemerintah juga perlu mendukung temuan-temuan baru mahasiswa yang inovatif. Sehingga hasil dari kolaborasi keduanya mampu mencukupi kebutuhan bangsanya sendiri tanpa perlu impor. Lebih-lebih produk kita bisa diekspor.

Sudah menjadi tugas mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian, bereksperimen dan melakukan publikasi hasil eksperimennya sehingga dapat membawa dampak kemajuan bagi bangsanya. Mahasiswa haruslah bersikap optimis, tidak gampang meremehkan tugas penelitian skripsi. Optimis bahwa penelitian yang diambil akan membawa dampak kebermanfaatan bagi umat manusia.

Setiap skripsi selalu memiliki hal yang baru, temuan baru dibandingkan penelitian sebelumnya. Hal baru inilah yang perlu dipublikasikan agar masyarakat tahu dan bisa menerapkannya. Tentu ini akan menjadi energi yang luar biasa bagi Indonesia jika setiap mahasiswa percaya diri melakukan publikasi hasil penelitiannya. Saat penelitian mahasiswanya kuat, Indonesia akan hebat.

Oleh karena itu, kerjakan penelitianmu dengan baik. Jujur tanpa plagiasi. Optimis bahwa usahamu meneliti atau skripsimu tak cukup berhenti cuma menjadi pajangan di perpustakaan saja. Lebih-lebih bisa diterapkan dan berkontribusi membangun kemajuan. Masyarakat menjerit, menunggu inovasi barumu, hai mahasiswa!
Salakkembang, 18-10-2018

Comments