Oleh : Muhammad Fauzi Ridwan
Hari ini adalah awal dimulainya tahun baru 1442 hijriah. Sangat baik dijadikan tetenger bagi kita untuk melakukan refleksi dan evaluasi. Apa yang sudah kita capai pada tahun lalu, serta apa yang akan direncanakan pada tahun depan. Harapan yang penting diusahakan bagi kita adalah memaksimalkan diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Peristiwa pergantian tahun adalah siklus perputaran waktu. Bila kita meresponnya dengan biasa-biasa saja, ia tak akan berpengaruh apa-apa. Menanggapinya dengan luar biasa dan berlebih-lebihan juga tak baik dilakukan. Seyogyanya pergantian tahun ini kita isi dengan tafakur. Menggugah kesadaran diri dan mengambil hikmah atas setiap peristiwa yang telah kita lalui.
Pergantian pagi, siang dan malam adalah pertanda perputaran waktu. Berputar adalah gerak alami kehidupan. Hidup adalah gerak yang berputar. Kita lahir dari bayi, kelak ketika lanjut usia, seringkali sikap kita berputar kembali seperti bayi, butuh perawatan. Siklus nasib juga demikian, kadang kita berada di atas, pun juga bisa di bawah. Dengan tafakur kita akan banyak belajar dan kuat menghadapi segala situasi dengan penuh kesadaran diri.
Kesadaran yang perlu kita tanamkan dalam benak hati kita atas adanya perputaran waktu ini adalah mengenal Al-Muqaddim & Al-Mu'akhir. Keduanya merupakan asmaul husna. Al-Muqaddim bermakna Yang Maha dahulu dan Al-Mu'akhir yaitu Yang Maha Akhir. Dalam waktu selalu ada permulaan dan akhir. Kehidupan juga demikian.
Allah Swt menyukai hamba-Nya yang bersegera melakukan kebaikan. Al-Muqaddim mengajarkan kita untuk mendahulukan yang mulia dibandingkan yang hina. Lebih mendahulukan yang waktunya sempit daripada yang waktunya luas.
Dari Al-Muqaddim, kita sebagai hamba hendaklah bersikap senantiasa mendahulukan segala yang diperintah-Nya. Semoga kita didahulukan pula masuk ke firdaus-Nya. Sedang Al-Mu'akhir mengajarkan kita untuk takut kepada Allah Swt bila Dia mengakhirkan kita masuk surga, akibat bermaksiat kepada-Nya. WaAllohu a'lam.
Salakkembang, 20-08-2020
Mantab. Awal tahun baru Islam kita gunakan untuk tafakur dan muhasabah
ReplyDeleteMatusuwun Rawuh ipun bu. Mugi-mugi saget manfaat 🙏
DeleteSiapakah dia yang pertama dan terakhir itu,. Wkwkwk
ReplyDelete