Berasal dari kata Axios dan logos. Axios berarti nilai atau sesuatu yang berharga. Logos berarti teori, pengetahuan. Aksiologi artinya teori nilai.
Etika merupakan cabang aksiologi. Etika membahas masalah nilai baik atau buruk. Etika bisa diartikan sebagai nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegangan seseorang / kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Objek material etika adalah tingkah laku manusia yang dilakukan secara sadar dan bebas. Sedang objek formal etika adalah kebaikan dan keburukan / bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
Etika sebagai ilmu yang membahas tingkah laku moral memiliki tiga macam pendekatan.
1) Etika Deskriptif
Cara melukiskan tingkah laku dalam arti yang luas seperti adat kebisaan. Etika deskriptif hanya memaparkan, tidak memberikan penilaian dan bersifat netral.
2) Etika Normatif
Lebih mendasarkan pendiriannya atas norma. Ini berarti ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang / masyarakat secara lebih kritis. Apa itu benar atau tidak. Etika normatif ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam mengambil keputusan yang menyangkut baik dan buruk.
3) Metaetika
Kajian etika yang ditunjukan pada ungkapan-ungkapan etis. Bahasa etis ini dikaji secara logis. Perkembangan lebih lanjut dikaji dalam filsafat analitik.
Puncak dari aksiologis adalah kearifan hidup. Melalui etika bisa menjadikan kita sanggup menghadapi ideologi asing yang berebutan mempengaruhi kita. Kita tidak boleh tergesa-gesa memeluk pandangan baru yang belum jelas, namun tidak pula tergesa-gesa menolak pandangan baru lantaran belum terbiasa. Etika juga diperlukan oleh penganut agama manapun untuk menemukan dasar kemantapan iman dan sekaligus memperluas wawasan terhadap semua dimensi kehidupan masyarakat yang selalu berubah.
Rujukan:
Rizal Mustansyir, Misnal Munir, Filsafat ilmu (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)
Comments
Post a Comment