Oleh: Muhammad Fauzi Ridwan, M.Ag
Ketika mendengar kata filsafat, barangkali masih banyak yang beranggapan bahwa itu rumit, sulit, liar dan bahkan bisa menjadi kafir. Walau demikian, sesungguhnya filsafat itu lahir dari rasa ingin tahu manusia. Kehidupan ini membuat manusia takjub sehingga melahirkan pertanyaan-pertanyaan filosofis.
Filsafat itu seringkali dimaknai dengan philos shopos : philosophia "Cinta Kebijaksanaan". Cinta (philo) tidak dipahami sebagai kata benda yang statis, melainkan sebagai kata kerja, sebuah proses, upaya pencarian tanpa henti akan kebenaran. Meraih kebenaran dan kebijaksaan adalah tujuan utama filsuf / orang yang berfilsafat.
Cara mudah menjadi filsuf dapat dimulai dengan bertanya pada diri sendiri. Silahkan bertanya-tanya apa saja sampai kita memperoleh jawaban. Sebuah pengetahuan, lahir dari pertanyaan yang berhasil dijawab. Sifat terpenting seorang filsuf adalah memiliki rasa ingin tahu. Untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia, ia akan terus bertanya.
Hakikat filsafat adalah bertanya terus-menerus. Sikap bertanya itu sendiri juga dikatakan filsafat. Dengan kata lain filsafat merupakan cara berpikir yang terbuka untuk dipertanyakan dan dipersoalkan kembali. Filsafat itu pertanyaan bukan pernyataan. Filsafat berbeda dengan ideologi dan dogma yang cenderung tertutup, tidak bisa dipersoalkan dan diterima begitu saja. Sebaliknya filsafat dan ilmu pengetahuan pada umumnya tidak menerima kebenaran apa pun sebagai sesuatu yang telah usai.
Terkadang kita terlalu cepat merasa biasa-biasa saja. Jika demikian, terlalu banyak peristiwa yang kita lewatkan tanpa terlebih dulu kita nikmati. Seperti contohnya saat kita pergi ke sekolah pagi hari, melewati sawah dan pepohonan asri, karena menganggap biasa-biasa saja, kita lupa menikmati segarnya udara pagi. Agar kehidupan kita tidak merugi, mari kita nikmati setiap perjalanan langkah kita. Ambil hikmah di setiap peristiwa.
Alim atau Alima merupakan etimologi dari kata Ilmu yang berarti tahu dan mengerti. Ilmu dan pengetahuan memiliki pengertian yang berbeda. Semua ilmu adalah pengetahuan. Sementara tidak semua pengetahuan adalah ilmu. Pengetahuan merupakan seluruh hasil serap indera manusia. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan secara sistematik, metodik, waktu dan syarat tertentu. Dalam bahasa internasional dikatakan Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge).
Bagaimana menjadi filsuf yang Alim? Sebuah pertanyaan yang masih saya cari jawabannya. Semoga catatan sederhana ini bisa menjadi pengantar dalam mempelajari mata kuliah Filsafat Ilmu di STAI MAS. Semangat belajar bersama.
Ngunut, 13 Agustus 2024
Rujukan:
Rizal Mustansyir dan
Misnal Munir, Filsafat Ilmu (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. X, 2010)
Jostein Gaarder, Dunia Sophie Novel Grafis Filsafat, (Bandung: Mizan, 2023)
Comments
Post a Comment